Pada pembahasan kali ini adalah koponen mobil yaitu Coil pengapian. Kita sudah tahu bahwa coil pengapian ini digunakan sebagai alat untuk menaikkan / induksi tegangan dari 12VDC ke 12.000VAC keatas yang mana tujuan dari naiknya tegangan ini adalah untuk memunculkan percikan api yang besar untuk membakar campuran bahan bakar dalam ruang bakar cylinder liner. munkin akan muncul pertanyaan lo kok AC, iya jadinya AC karena arus listrik tidak mungkin di induksikan jika arusnya DC, lalu dari mana arus tersebut di rubah menjadi AC? pada saat platina di shortkan langsung dengan massa / minus . saat di shortkan tersebut arus pada arus yang tersimpan pada kondensor / elco akan turun. proses turun/naiknya nya tegangan ini yang akan terinduksi ke lilitan sekunder dan menjadi tegangan yang tinggi sehingga dapat memercikan api ke massa karena beda potensial yang sangat tinggi. lalu bagaimana dengan CDI kan tidak memakai elco/kapasitor elektrolit, iya mas di CDI sisi luar memang tidak memakai elco, tapi masnya coba bongkar CDI nya di dalam nya pasti ada kapasitor ceramik yang terpasang, namanya juga CDI / Capasitor Discharge Ignition.
picture credit : www.hemming.com
kembali ke coil, pada mobil-mobil jaman old, coil ini jumlahnya rata hanya 1, sedangkan jaman sekarang rata-rata bahkan hampir keseluruhan menggunakan coil sequensial / masing-masing menggunakan coil sendiri. nah kenapa mobil tua coilnya cepet panas, sebenarnya dari uraian tadi sudah terjawab. coil 1 melayani 4 silinder atau lebih, berati sudah langsung disimpulkan mobil yang menggunaan 1 coil 4 kali lebih berat dibandingkan dengan yang sequensial. sedangkan yang sequensial 4 kali lebih ringan dibandingkan dengan yang hanya menggunakan 1 coil. mobil yang menggunakan hanya 1 coil rata2 yang baru saja digunakan pada jarak tempuh yang jauh, coil akan kepanasan dan akan sulit distarter.
solusinya gimana, kompress dengan kain yang dibasahi air, jika sudah dingin mobil akan mudah distarter, atau bawa coil cadangan jika keburu, kalo nunggu dingin secara alami butuh waktu 1 jaman. atau yang lebih ekstrim, rubah dari single coil menjadi sequensial.
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment